Assalamualaikum Wr. Wb.
Pada sekitar bulan November SMA
Negeri 3 Mojokerto untuk menyambut Bulan Bahasa. SMA Negeri 3 Mojokerto
menyelenggarakan lomba yang diadakan oleh OSIS ditujukan untuk semua siswa
kelas X dan XI, atau lebih tepatnya lomba ini adalah kompetisi antarkelas.
Kegiatan yang bertemakan “Pelangi
Bahasa” ini merupakan sebuah kegiatan besar antarkelas yang berisi berbagai
macam lomba. Apa saja lombanya dan bagaimana pelaksanaannya? Berikut
liputannya, mungkin juga bisa menjadi inspirasi teman-teman yang kebetulan main
di blog ini dan lagi bingung mau ngadain lomba apa di sekolahnya.
Mading 3D
Mading 3D
Ini adalah salah satu lomba pada
kegiatan kali ini. Lomba mading 3D ini sudah menjadi tradisi di SMA Negeri 3
Mojokerto. Dengan tema lomba tersebut, rupanya tiap kelas memiliki berbagai ide
dan konsep unik untuk madingnya. Ada yang mirip TMII, ada yang monumen-monumen
di Indonesia, ada yang pedesaan, ada yang tempo dulu, ada yang berbentuk kapal,
dan masih banyak lagi. Maklum, total peserta mading ada 12 kelas. Selain
menonjolkan desain yang menarik, mereka juga dituntut untuk menghasilkan
artikel yang baik. Mereka juga memasukkan unsur teknologi di madingnya, seperti
lampu, motor, robot, air mancur, dan lain-lain. Pembuatan mading ini juga
dilihat sisi penganggarannya. So, untuk menghemat, tak menutup kemungkinan bagi
mereka untuk menggunakan barang-barang bekas.
Yel-Yel!
Yel-Yel!
Kalau mau yang rame, inilah
saatnya. Setiap kelas menunjukkan kebolehannya dalam beryel-yel. Teman-teman
tahu kan apa itu yel-yel? Para peserta turun ke lapangan bersama-sama untuk
mengeluarkan segenap kreativitasnya dalam membuat sorakan bersemangat.
Mendongeng…
Mendongeng…
Eits, meskipun ini bukan acara yang
diadakan malam hari, ternyata tidak menutup kemungkinan diadakan lomba
mendongeng. Dongeng-dongeng yang diangkat, entah kebetulan atau tidak, semuanya
berasal dari Indonesia seperti Timun Mas, Batu Menangis, Kancil, Legenda Sungai
Mahakam, hingga cerita pewayangan Pandhawa Lima. Mereka semua berusaha menjadi
pencerita yang menarik perhatian penonton. Selain dengan gaya bercerita yang
berkarakter, mereka juga bisa menggunakan properti seperti boneka dan gambar.
Bahkan ada yang nekat menginterpretasikan dongeng ini sebagai wayang… atau
lebih tepatnya dia jadi dalangnya.
Nah, untuk menarik perhatian
penonton, salah satu faktor yang berpengaruh adalah kepercayaan diri. Iya lho,
harus bisa berbicara di depan umum dengan lancar dan komunikatif. Saya salut
dengan peserta yang menggunakan kejenakaannya untuk membuat penonton tertawa.
Melanjutkan Cerpen dan Menulis Puisi
Nah, dalam merayakan Bulan Bahasa, tentunya kurang lengkap tanpa lomba yang mengangkat sastra seperti cerpen dan puisi. Begitu juga dengan puisi
Melanjutkan Cerpen dan Menulis Puisi
Nah, dalam merayakan Bulan Bahasa, tentunya kurang lengkap tanpa lomba yang mengangkat sastra seperti cerpen dan puisi. Begitu juga dengan puisi
0 komentar:
Posting Komentar